Berdasarkan penjelasan yang telah disebutkan pada posting sebelumnya melalui dasar klasifikas,i dapat disebutkan bahwa platyhelminthes kingdom yang memiliki karakter secara umum: memiliki jaringan, simetri tubuh bilateral, lapisan tubuh tripoblastik, dan tidak memiliki rongga. Lebih detailnya filum ini tidak memiliki sistem peredaran darah. Filum ini memiliki sistem saraf yang unik yaitu tangga tali yang terdiri dari simpul saraf dengan sepasang tali saraf yang memanjang dari anterior hingga posterior.
Filum platyhelminthes (cacing pipih) dibagi menjadi 3 kelas yaitu: turbelaria, trematoda, dan cestoda. Untuk memudahkan mempelajari filum ini sebaiknya Anda mempelajari dari bentuk tubuhnya dahulu (hafalkan 3 kalimat berikut):
1. Turbelaria disebut juga cacing pipih bersilia, tak bersekat, dan tidak parasit.
2. Trematoda disebut cacing pipih hisap, tak bersilia, tak bersekat dan parasit
3. Cestoda disebut juga cacing pipih yang bersekat-sekat dan parasit.
Dari kalimat tersebut ketika ada cacing pipih bersekat dan parasit maka selalu berkaitan dengan kata kunci proglotid. proglotid adalah setiap segmen penyusun tubuh cestoda. Kemudian ingat kata parasit, jika bersifat parasit ada yang memiliki kait(rostelu) dan ada yang tidak tapi pasti punya alat penghisap (sucker).
Cacing yang bersifat parasit dari kelas trematoda antara lain Fasciola hepatica, Clonorchis dan Schistosoma japonicum.
bersambung ... .. ke posting berikutnya
Link di blog ini tentang
1. Porifera
2. Coelenterata
3. Platyhelminthes
4. Nemathelminthes
5. Annelida
6.Molusca
7. Arthropoda
8. Echinodermata
9. Chordata
Friday, April 13, 2012
Platyhelminthes
Label:
cacing parasit
,
cestoda
,
Kelas X
,
parasit
,
proglotid
,
saraf tangga tali
,
sucker
,
trematoda
,
tripoblastik
,
turbelaria
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
[...] 3. Platyhelminthes [...]
ReplyDelete[...] 3. Platyhelminthes [...]
ReplyDelete[...] 3. Platyhelminthes [...]
ReplyDelete