1060

sedang migrasi dari konsepbiologi.wordpress.com

slide 2 title

sedang migrasi dari konsepbiologi.wordpress.com.

slide 3

sedang migrasi dari konsepbiologi.wordpress.com

slide 4 =

sedang migrasi dari konsepbiologi.wordpress.com

slide 5

sedang migrasi dari konsepbiologi.wordpress.com

Wednesday, May 25, 2011

Ribosom dan sitoplasma

Organel-organel berikut (ribosom dan sitoplasma) ini juga pasti dijumpai pada mahkluk hidup.

2. Ribosom

Ribosom merupakan partikel yang kompak/padat, terdiri dari ribonukleoprotein, dapat dijumpai melekat atau tidak pada permukaan external dari membran Retikulum Endoplasma, yang berfungsi dalam proses sintesis protein.

Gambar 1. Ribosom

[gambar 2. Ribosom]

Bentuk universalnya, pada potongan longitudinal berbentuk elips. Pada teknik pewarnaan negatif, tampak adanya satu alur transversal, tegak lurus pada sumbu, terbagi dalam dua sub unit yang memiliki dimensi berbeda.

Setiap sub unit dicirikan oleh koefisiensi sedimentasi yang dinyatakan dalam unit Svedberg (S). Sehingga koefisien sedimentasi dari prokariot adalah 70S untuk keseluruhan ribosom (50S untuk sub unit yang besar dan 30S untuk yang kecil). Untuk eukariot adalah 80S untuk keseluruhan ribosom (60S untuk sub unit besar dan 40S untuk yang kecil).

Download detail bahan ajar tentang ribosom level universitas : klik di sini

3. Cairan sel/Sitoplasma

Sitoplasma pada dasarnya adalah substansi yang mengisi sel yang memiliki sifat koloid. Kenampakannya seperti bahan jelly. Sitoplasma terdiri air , molekul organik-karbohidrat, garam dam enzim yang mengkatalisis reaksi kimia.

karena sifat koloidnya maka sitoplasma bisa menunjukkan/memiliki karakter:

  1. gerak brown
  2. siklosis
  3. efek tyndall
  4. elektroforesis
Sitoplasma, melalui mikroskop elektron, muncul sebagai kisi tiga-dimensi yang kaya protein helai tipis. Ini dikenal sebagai kisi kisi microtrabecular (MTL) dan berfungsi untuk interkoneksi dan mendukung  struktur "solid" yang lain yang terdapat pada sitoplasma. Dengan kata lain, sitoplasma adalah seperti tiang yang menopang atap. Tujuan utama pagar ini adalah mempertahankan bentuk sel dan menjaga organel yang berada di sitoplasma.

Sitoplasma adalah rumah dari sitoskeleton, jaringan filamen sitoplasma yang bertanggung jawab untuk pergerakan sel, dan memberikan bentuk sel. Sitoplasma mengandung nutrisi terlarut dan membantu melarutkan produk-produk limbah. Sitoplasma membantu bahan-bahan dapat bergerak di sekitar sel dengan cara berpindah dan berputar melalui proses yang disebut sitoplasma streaming. Inti sel juga sering mengalir dalam proses  sitoplasma streaming seketika itu juga bisa mengubah bentuk dari sel. Sitoplasma mengandung banyak garam dan merupakan konduktor listrik yang sangat baik, yang karenanya menciptakan media bagi vesikel, atau mekanik dari sel. Fungsi dari sitoplasma dan organel yang duduk di dalamnya, sangat penting  bagi kelangsungan hidup sel.

http://www.susanahalpine.com/anim/index.htm

====================== next =============================

2. Ribosom
3.Cairan plasma
4. inti sel
5. dinding sel
6. Mitokondria
7. Kloroplas
8. Retikulum endoplasma
9. Aparatus golgi
10. Lisosom
12. Sentriol,
13. Mikrotubulus dan mikrofilamen

Tuesday, May 24, 2011

FUNGI - Crayonpedia

Klik untuk download LKS 2012 Don Bosco III

 

7.1. Ciri dan sifat fungi (cendawan)
Fungi dalam bahasa Indonesia disebut cendawan. Ciri-ciri cendawan secara umum ialah makhluk hidup eukariotik, heterotrofik (tidak memiliki klorofil), memperoleh nutrisi melalui absorbsi dan enegi simpanannya berupa glikogen. Cendawan mempunyai struktur somatik bersel satu atau banyak (multiseluler), kebanyakan berupa hifa dengan komponen utama dinding selnya ialah zat kitin, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual dengan membentuk

spora. Dalam definisi ini, cendawan mencakup jamur, kapang, dan khamir. Jamur (mushroom) ialah cendawan yang tubuh buahnyaberukuran besar dan sebaliknya kapang (moulds) ialah cendawan yang berukuran renik. Khamir (yeast) ialah cendawan bersel tunggal.

Cendawan bukanlah tumbuhan atau hewan. Cendawan tidak memiliki klorofil seperti tumbuhan sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis dan menyimpan karbohidratnya dalam bentuk glikogen bukan pati seperti pada tumbuhan. Cendawan tidak menelan dan mengunyah makanan seperti pada hewan, melainkan merombak makanannya di luar tubuh secara enzimatik dan diserap melalui hifa.

Cendawan termasuk makhluk hidup eukariotik karena sudah memiliki inti sel yang terbungkus membran. Hidupnya bersifat heterotrof dengan menggunakan bahan organik yang sudah tersedia. Bahan organik yang digunakan dapat berupa bahan organik mati (saprotrof) atau bahan organik hidup (simbiosis). Simbionsis dapat
bersifat antagonistik (Gambar 7.1) dan mutualistik (Gambar 7.2). Cendawan yang melakukan simbioisis antagonistik dapat menyebabkan penyakit parasitik yang merugikan makhluk hidup inangnya. Sebaliknya, cendawan yang membentuk simbiosis mutualistik menguntungkan baik inang maupun cendawannya itu sendiri. Inang untuk cendawan ialah tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme termasuk cendawan.



Gambar 7.1.

Cendawan Ustilago maydis parasit pada jagung yang menyebabkan penyakit gosong.



Gambar 7.2.

Cendawan simbiosis mutualistik antara cendawan endomikoriza dan akar tanaman hortikultura.
Struktur somatik cendawan multiseluler tersusun atas benangbenang yang disebut hifa. Hifa merupakan tabung-tabung kecil berisi sitoplasma dan nukleus. Dinding sel hifa umunya tersusun atas kitin. Kumpulan hifa akan membentuk jalinan yang disebut miselium. Beberapa jenis cendawan memiliki hifa dengan sekat-sekat melintang yang dinamakan septa. Hifa yang memiliki sekat dinamakan hifa bersekat atau bersepta. Adapun hifa yang tidak memiliki sekat dinamakan asepta atau senositik (Gambar 7.3). Hifa senositik memiliki banyak inti. Pada cendawan yang hidup sebagai parasit terdapat hifa yang mengalami modifikasi menjadi haustoria. Haustoria adalah hifa yang berfungsi sebagai organ penyerap makanan atau menempel pada inang. Selain menyerap makanan, hifa dapat   berkembang membentuk struktur reproduksi.



Gambar 7.3. Struktur somatik cendawan berupa sel tunggal

(a), hifaseptat (b) dan hifa aseptat (c).
Cendawan dapat berproduksi secara aseksual dan seksual dengan membentuk spora. Terdapat bermacam-macam spora aseksual yang dibentuk oleh cendawan, antara lain ialah konidium (jamak: konidia), sporangiospora (spora), dan klamidospora. Pembentukan spora seksual melibatkan proses perkawinan, kariogami dan meiosis. Ciri-ciri dari spora seksual digunakan dalam pengelompokan cendawan ke tingkat filum.

7.2. Peranan fungi (cendawan) dalam bidang Pertanian
7.2.1 Sistematika, keragaman, dan peranan fungi (cendawan) dalam bidang pertanian
Berdasarkan perkembangan sistematika cendawan terkini yang menggunakan ciri-ciri seperti evolusi, ultrastruktur, biokimia dan molekuler untuk kriteria pembentukan takson maka kingdom (dunia) fungi ditata ulang. Cendawan yang dahulunya menempati satu kingdom yaitu fungi sekarang terpisah menjadi 3 kingdom. Ketiga kingdom ini ialah Chromista, Protoctista dan Fungi. Kingdom Chromista disebut cendawan semu atau pseudofungi, kingdom Protoctista disebut cendawan protozoa, dan kingdom Fungi disebut cendawan sejati atau eufungi. Bahasan dalam buku ini utamanya mencakup cendawan anggota kingdom Fungi atau cendawan sejati dan sebagian anggota kingdom Chromista yang mempunyai peranan penting dalam bidang pertanian. Berdasarkan ciri reproduksi sebagai pembeda utama, kingdom Chromista atau cendawan semu dan kingdom Fungi atau cendawan sejati dibagi dalam beberapa filum.
Kingdom Chromista terdiri dari 2 filum yaitu Hyphochytridiomycota dan filum Oomycota. Cendawan sejati terdiri atas 5 filum yaitu Chytridiomycota, filum Zygomycota, filum Ascomycota, filum Basidiomycota dan form-filum Deuteromycota.

Kingdom Chromista (Cendawan semu)

Filum Oomycota
Oomycota atau cendawan air dikatakan sebagai cendawan yang memiliki telur. Oomycota merupakan cendawan yang tersusun atas hifa bercabang yang tidak bersekat. Polisakarida penyusun utama dinding selnya ialah selulosa, bukan kitin seperi pada cendawan sejati.
Oomycota berproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan cara pembentukan zoospora berflagel 2 di dalam zoosporangium pada ujung hifa. Zoospora akan tumbuh membentuk hifa-hifa baru. Sementara itu, reproduksi seksual dilakukan dengan cara peleburan sel telur haploid dengan inti sel dari
anteridium. Proses peleburan sel telur dan anteridium menghasilkan oospora yang diploid. Setelah mengalami masa dorman, oospora berkecambah membentuk zooosporangium yang menghasilkan zoospora diploid. Selanjutnya zoospora akan tumbuh menjadi hifa baru yang diploid.

Oomycota meliputi sejumlah makhluk hidup yang patogen pada tanaman (Gambar 7.4). Contohnya ialah Phytophthora faberi hidup sebagai parasit pada tanaman karet, Phytophthora infestans menyebabkan penyakit karat putih pada tanaman kentang dan Phytophthora nicotinae menyerang tanaman tembakau. Anggota
oomycota lainnya yang bersifat parasit pada tanaman ialah Plasmopara viticola menyebabkan penyakit pada tanaman anggur, dan Phythium sebagai penyebab penyakit lapuk berbulu atau rebah semai (Gambar 7.5) yang menyerang pangkal kecambah beberapa tanaman pertanian. Cendawan Oomycota juga ada yang bersifat saprotrof yaitu Saprolegnia yang hidup pada bangkai hewan atau tumbuhan mati dalam air tawar (Gambar 7.6).



Sumber: www. vegetablemdonline.ppath.cornell.edu
Gambar 7.4. (a) Kentang yang terserang Phytophtora, (b) Zoosporangium, (c) Oogonium.



Sumber: Moore–Landecker 1996
Gambar 7.5. Zoosporangium dan vesikel Pythium



Gambar 7.6. Kapang air tumbuh pada hewan dalam air.
Kingdom Fungi (Cendawan sejati)
1. Filum Chytridiomycota
Cendawan ini merupakan cendawan sejati yang paling sederhana dan sering disebut kitrid. Reproduksi aseksualnya dilakukan dengan cara membentuk zoospora berflagela tunggal berbentuk whiplash. Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk spora rehat. Filum ini merupakan nenek moyang dari cendawan sejati lainnya. Sebagian kitrid hidup di air tawar, air laut, dan lingkungan yang lembab. Salah satu kitrid yang bersifat parasit pada tumbuhan ialah genus Synchytrium. Synchytrium endobiotricum dapat menyebabkan penyakit pada tanaman kentang.
2. Filum Zygomycota
Cendawan anggota filum Zygomycota banyak yang mempunyai nilai ekonomi penting. Cendawan ini ada yang digunakan untuk produksi makanan, industri asam organik, dan bersifat parasitik pada tanaman. Zygomycota yang digunakan untuk produksi makanan dan umum kita kenal ialah Rhizopus oryzae atau kapang tempe. Untuk lebih mengenal cendawan Zygomycota, marilah kita pelajari ciri-ciri reproduksi kapang tempe.

Ciri-ciri R. oryzae secara umum, antara lain ialah hifa tidak bersekat (senositik), hidup sebagai saprotrof, yaitu dengan menguraikan senyawa organik. Pembuatan tempe dilakukan secara aerobik. Reproduksi aseksual cendawan R. oryzae dilakukan dengan cara membentuk sporangium yang di dalamnya terdapat sporangiospora. Pada R. oryzae terdapat stolon, yaitu hifa yang terletak di antara dua kumpulan sporangiofor (tangkai sporangium). Reproduksi secara seksual dilakukan dengan fusi hifa (+) dan hifa (-) membentuk progamentangium. Progamentangium akan membentuk gametangium. Setelah terbentuk gamentangium, akan terjadi penyatuan plasma yang disebut plasmogami. Hasil peleburan plasma akan membentuk cigit yang kemudian tumbuh menjadi zigospora. Zigospora yang telah tumbuh akan melakukan penyatuan inti yang disebut kariogami dan akhirnya berkembang menjadi sporangium kecambah. Di dalamsporangium kecambah setelah meiosis akan terbentuk spora (+) dan spora (-) yang masing-masing akan tumbuh menjadi hifa (+) dan hifa (-) (Gambar 7.7).



Sumber: Alexopoulos 1996
Gambar 7.7. Daur hidup R. stolonifer.
Coba ambil tempe yang dibungkus dengan daun, ambillah bagian yang berwarna hitam dengan menggunakan tusuk gigi. Amati bagian tersebut menggunakan mikroskop. Jelaskan hasil pengamatan kalian! Dalam pembuatan tempe kedelai, tempe yang belum jadi apabila dibuka cendawannya masih dapat melangsungkan fermentasi atau kedelai tersebut tetap menjadi tempe. Mengapa demikian? Bandingkan dengan proses pembuatan tapai. Mengapa tapai yang dibuka sebelum fermentasi selesai tidak akan terbentuk? Anggota cendawan Zygomycota lainnya diantaranya ialah Pilobolus yang hidup pada kotoran ternak (Gambar 7.8), Cunninghamella parasit pada pohon pinus, Choaneophora parasit pada tanaman Curcubitaceae, Glomus dan Gigaspora. Glomus dan Gigaspora ialah cendawan yang membentuk simbiosis mutualistik mikoriza dengan berbagai macam tanaman termasuk tanaman pertanian yang mempunyai nilai ekonomi penting. Oleh karena itu kedua cendawan tersebut digunakan sebagai pupuk hayati.



Gambar 7.8. Pilobolus pada kotoran ternak.

3. Filum Ascomycota
Kalian pernah makan tapai singkong atau tapai ketan? Tapai singkong atau tapai ketan yang dibuat dari bahan dasar singkong atau beras ketan merupakan hasil fermentasi khamir Saccharomyces cerevisiae.

Marilah kita bahas lebih lanjut ciri-ciri, cara reproduksi, dan peranan cendawan Ascomycota. Cendawan Ascomycota hidup sebagai saprotrof, simbiotik antagonistik, dan simbiotik mutualistik. Struktur somatik cendawan Ascomycota ada yang bersel satu misalnya Saccharomyces sp. yang disebut khamir, dan ada yang bersel banyak dengan hifa bersekat. Cendawan yang memiliki sel banyak yang bersekat ada yang membentuk tubuh buah mikroskopis misalnya Talaromyces, dan ada yang membentuk tubuh buah makroskopis misalnya Morchella dan Nectria. Morchella ialah cendawan pangan dari Ascomycota.

Cendawan kelompok ini melakukan reproduksi secara aseksual degan cara membentuk konidium. Konidium ialah spora tunggal yang dihasilkan dalam kantung (sporangium). Selain itu, beberapa Ascomycota berkembang biak dengan tunas. Tunas terbentuk dari percabangan sel. Setelah semua bagian sel terbentuk, tunas melepaskan diri dari induknya.
Reproduksi secara seksual dilakukan dengan membentuk askokarp. Prosesnya diawali dengan plasmogami antara elemen jantan (antheridium) dengan gametangium betina (askogonium). Setelah terjadi fertilisasi akan terbentuk askus yang mengandung inti diploid. Inti diploid pada askus muda akan mengalami meiosis membentuk 4 inti haploid yang setelahnya dapat mengalami proses mitosis berkali-kali. Inti tersebut akan diselubungi dinding dan berkembang menjadi askospora matang. Askus dapat dibentuk dalam suatu wadah yang disebut askokarp. Askospora yang matang akan keluar dari askus dan askokarp.
Saccharomyces (khamir) merupakan cendawan bersel satu yang tidak memiliki hifa dan tubuh buah makroskopis. Reproduksi khamir secara seksual dilakukan dengan cara persatuan dua sel yang akan membentuk askus menjadi askospora. Saccharomyces dimanfaatkan untuk membuat tapai, bir, dan roti. Dalam proses pembuatan bir, khamir akan mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Kemudian mengubah glukosa tersebut menjadi alkohol. Apabila ditulis dengan rumus kimia, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
C6H12O6  -->  2C2H5OH + 2CO2
Saccharomyces juga dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti, misalnya kue apem atau roti tawar. Adonan yang sudah jadi tidak langsung diolah, tetapi dibiarkan beberapa saat. Hal ini berfungsi untuk memberikan kesempatan pada khamir untuk melakukan proses fermentasi yang menghasilkan gas CO2. Gas CO2 yang terperangkap dalam adonan membuat teksturnya menjadi berongga dan mengembang. Khamir juga digunakan dalam industri alkohol. Proses akhir untuk mendapatkan alkohol ialah dengan cara penyulingan.

4. Filum Basidiomycota
Pernahkah kalian makan keripik jamur merang yang terkenal dari daerah Karawang atau jamur kancing yang berasal dari Dieng Wonosobo di Jawa Tengah? Keripik jamur merang ini dibuat dari bahan dasar jamur yang termasuk ke dalam filum Basidiomycota. Selain kripik, pernahkah kalian memakan jamur tiram (Pleurotus ostreatus), jamur merang (Volvariella volvaceae), jamur shiitake (Lentinula edodes), dan jamur kuping (Auricularia auricula) (Gambar 7.9). Jamur tersebut merupakan jamur pangan yang telah umum dibudidayakan. Selain digunakan sebagai jamur pangan, filum Basidiomycota juga ada yang dimanfaatkan untuk pengobatan, contohnya Ganoderma sp. (Gambar 7.10) yang sering disebut LingZhe. Di alam, Ganoderma yang digunakan sebagai jamur obat, dapat juga bersifat parasit terutama pada tanaman kelapa sawit yang sulit dikendalikan.




Jamur tiram (Gambar 7.11), shiitake, dan kuping ialah jamur kayu yang sering dijumpai tumbuh pada batang pohon yang sudah lapuk, sedangkan jamur merang tumbuh pada jerami padi.

Basidiomycota hidup sebagai saprotrof, simbiotik antagonistik, dan simbiotik mutualistik pada tumbuhan. Basidiomycota umumnya membentuk tubuh buah makroskopis yang disebut basidiokarp. Di dalam basidiokarp terdapat basidium yang menyangga spora yang disebut basidiospora.Reproduksi seksual dimulai setelah terjadinya peleburan 2 miselium haploid atau 2 basidiospora yang serasi (n+n). Sel hifa  haploid yang berinti 2 yang serasi disebut hifa haploid dikariotik. Hifa
haploid dikariotik (n+n) terus tumbuh membentuk basidiokarp.
Beberapa sel yang terdapat pada bagian fertil dari basidiokarp berkembang membentuk basidium muda yang kemudian melakukan kariogami menghasilkan inti diploid (2n). Setiap inti diploid mengalami meiosis menghasilkan 4 inti haploid yang kemudian berkembang menjadi basidiospora yang dibentuk di ujung basidium. Setiapbasidium dewasa biasanya menyangga 4 basidiospora. Struktur yang menyangga basidiospora pada basidium disebut sterigma.
5. Cendawan bermitospora
Kelompok cendawan ini memiliki hifa bersekat dan melakukan reproduksi secara aseksual dengan konidium. Spora aseksual lainnya dapat berupa blastospora (spora yang dibentuk secara bertunas) atau artrospora (spora yang dibentuk dari bagian-bagian hifa). Adapun reproduksi secara seksualnya belum diketahui. Bila cendawan ini membentuk reproduksi seksual maka akan berubah mejadi filum Ascomycota jika membentuk askospora dan filum Basidiomycota jika membentuk basidiospora. Beberapa anggota cendawan ini ada yang membentuk tubuh buah yang berisi spora aseksual yang disebut piknidium.
Cendawan cendawan bermitospora banyak yang bermanfaat dan juga merugikan manusia. Cendawan ini banyak yang sudah digunakan untuk industri diantaranya ialah antibiotik, pangan, dan  pupuk hayati. Contoh dari cendawan yang berperan dalam industri antibiotik dan pangan ialah Penicillium. Penicillium chrysogenum dan Penicillium notatum digunakan sebagai penghasil antibiotik penisilin. Antibiotik penisilin pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming. Penicillium roqueforti dan Penicillium camemberti sering digunakan dalam pembuatan keju.

Contoh lain cendawan bermitospora ialah Monilia sitophila. (cendawan oncom) yang memiliki konidia berwarna merah jingga. Cendawan ini digunakan untuk pembuatan oncom merah. Di daerah Bandung, oncom merupakan makanan yang sangat digemari. Monilia sitophila membentuk reproduksi seksual dengan askospora sehingga cendawan seksualnya masuk ke dalam filum Ascomycota. Kelompok cendawan bermitospora yang digunakan dalam industri ialah Aspegillus (Gambar 7.12). Aspegillus niger digunakan untuk produksi asam sitrat atau pupuk hayati. Aspergillus wentii dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kecap, sake, tauco, asam sitrat, dan asam oksalat. Anggota genus Aspergillus juga ada yang bersifat merugikan.

Aspegillus flavus menghasilkan mikotoksin yang disebut aflatoksin. Aspergillus fumigatus dapat menimbulkan penyakit paruparu pada burung. Aspergillus sp dapat hidup pada makanan, pakaian, buku, dan kayu yang lembab. Cendawan bermitospora banyak yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan diantaranya ialah Fusarium, Curvularia, dan Cladosporium.



7.2.2 Peranan fungi (cendawan) lainnya dalam bidang pertanian
Keberadaan fungi atau cendawan sangat berlimpah dan mempunyai peranan yang sangat penting di alam termasuk dalam bidang pertanian. Dalam bidang pertanian peranan cendawan dapat merugikan dan menguntungkan. Cendawan simbiotik antagonistik atau sering disebut cendawan parasit merugikan produksi pertanian, sedangkan cendawan simbiotik mutualistik sangat menguntungkan. Simbiotik mutualistik cendawan yang mempunyai peran dalam
pertanian diantaranya ialah mikoriza dan liken.
Mikoriza
Mikoriza ialah simbiosis mutualistik antara cendawan dengan akar tumbuhan. Dalam simbiosis mikoriza, cendawan mendapatkan unsur karbon dari tumbuhan, sedangkan tumbuhan mendapatkan air dan mineral dari cendawan, terutama fosfat. Hampir semua tumbuhan di dunia bersimbiosis membentuk mikoriza. Cendawan yang membentuk simbiosis mikoriza disebut cendawan mikoriza. Cendawan mikoriza termasuk ke dalam filum Zigomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Berdasarkan tipe kolonisasinya, mikoriza dibedakan menjadi ektomikoriza dan endomikoriza.
Ektomikoriza
Salah satu contoh ektomikoriza ialah simbosis mutualistik antara cendawan dengan akar pohon Pinus sp (Gambar 7.13). Cendawan  yang membentuk ektomikoriza ialah Ascomycota dan Basidiomycota. Kolonisasi cendawan terbentuk secara interseluler dan membentuk hifa pada permukaan luar akar inangnya yang disebut mantel. Hifa cendawan mengkolonisasi akar sampai korteks dan tidak menembus endodermis. Selain tumbuh di dalam akar hifa cendawan juga tumbuh di dalam tanah yang berfungsi untuk menyerap air dan zat hara terutama fosfat sehingga mikoriza berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan akar.



Sumber: Moore-Landecker 19 Gambar 7.13.

Peningkatan pertumbuhan tanaman Pinus yang bersimbiosis dengan cendawan membentuk ektomikoriza.

Endomikoriza
Endomikoriza ialah mikoriza yang kolonisasi cendawannya terjadi secara intraseluler. Simbiosis mutualistik endomikoriza terbentuk antara cendawan dengan tanaman pertanian, perkebunan, tanaman dari hutan tanaman industri, dan tanaman hias. Anggrek, jagung, alpukat, melon, coklat, sengon, dan kunyit merupakan contoh tanaman yang bersimbiosis membentuk endomikoriza. Seperti halnya pada ektomikoriza, pada endomikoriza kolonisasi cendawan hanya sampai pada korteks. Cendawan mikoriza tidak mengkolonisasi endodermis akar seperti pada cendawan parasit. Cendawan yang membentuk endomikoriza termasuk ke dalam filum Zigomycota.

Liken (lumut kerak)
Di tembok-tembok, genting atau pada batang pohon sering kita temukan struktur seperti sisik berwarna-warni. Sisik tersebut sebenarnya ialah lumut kerak (lichens/liken). Meskipun disebut lumut kerak, namun makhluk hidup ini tidak termasuk ke dalam kelompok lumut. Lumut kerak merupakan simbosis mutualistik antara cendawan dari kelompok Ascomycota atau Basidiomycota dengan ganggang hijau atau ganggang hijau biru (sianobakteri). Dengan simbosis ini, cendawan memperoleh makanan dari hasil fotosintesis ganggang, sedangkan ganggang memperoleh air dan mineral dari cendawan.

Pada liken, sering ditemukan struktur seperti tepung. Tepung itu adalah beberapa sel ganggang yang terbungkus hifa dan terdapat di permukaan lumut kerak yang disebut soredium (jamak: soredia). Soredium berfungsi untuk pembiakan secara vegetatif (fragmentasi), selain dengan spora dan membelah diri.
Habitat liken sangat bervariasi dan dapat hidup pada daerah yang ekstrim. Liken dapat melekat pada batu atau tembok yang tidak dapat ditempati oleh makhluk hidup lain. Oleh karena itu liken disebut juga makhluk hidup pioner atau perintis. Liken membantu proses pembentukan tanah dengan cara menghancurkan batuan dengan unsur likenik (Gambar 7.14).

Perubahan cuaca, kelembaban dan pelepasan zat kimiawi oleh liken menyebabkan permukaan batuan melapuk yang kemudian dipakai sebagai media tumbuh untuk hidup tanaman dan hewan-hewan kecil. Liken yang bersimbiosis dengan sianobakteri dapat melkukan fiksasi nitrogen dari udara. Hal inimembantu siklus nitrogen yang ada di alam. Liken sangat sensitif terhadap beberapa jenis polutan yang berbahaya. Misalnya fluorid, logam berat, zat radioaktif, bahan kimia pertanian, dan pestisida. Dengan demikian liken tidak dapat hidup di lingkungan yang sudah tercemar. Sifat inilah yang membuat liken sering dipakai sebagai indikator pencemaran lingkungan. Liken yang hidup melekat pada batu-batuan diantaranya ialah Graphis sp sedangkan yang tumbuh melekat pada batang pohon ialah Usnea dasipoga. Usnea menghasilkan asam usnin yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit TBC.



Sumber: Biology: Concept and Connection 5th edition tahun 2006
Gambar 7.14. Liken yang melekat pada batu.

Rangkuman
Cendawan termasuk makhluk hidup eukariotik (inti sel bermembran), bersel satu atau banyak (multiseluler) dengan dinding sel umumnya dari zat kitin dan tidak berklorofil. Memiliki struktur somatik dan struktur reproduktif. Hidupnya bersifat heterotrof. Dapat bersifat saprotrof, simbiotik antagonistik, dan simbiotik mutualistik. Berdasarkan perkembangan sistematika cendawan terkini, kingdom (dunia) Fungi ditata ulang menjadi 3 kingdom yaitu Chromista (cendawan semu), Protoctista (cendawan protozoa), dan Fungi (cendawan sejati). Kingdom Chromista terdiri atas 2 filum diantaranya ialah Oomycota (cendawan air).

Sedangkan kingdom fungi terdiri atas 5 filum yaitu Chytridiomycota, Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan form filum Deutromycota. Zygomycota merupakan cendawan yang memiliki hifa tidak bersekat (senositik), reproduksi seksual (dengan membentuk zigospora) dan aseksual (dengan membentuk sporangiospora). Contoh cendawan ini ialah Rhizopus oryzae (kapang tempe). Ascomycota merupakan cendawan yang memiliki hifa bersekat. Reproduksi aseksual dengan membentuk konidium sedangkan reproduksi seksual dengan askospora. Contohnya Ascomycota ialah Sacharomyces cerevisiae yang dimanfaatkan dalam pembuatan tapai, roti, dan bir. Contoh lain Ascomycota ialah Morchella, dan Nectria. Basidiomycota merupakan cendawan yang memiliki hifa bersekat. Reproduksi secara aseksual dengan membentuk konidium dan seksual membentuk basidiospora. Contoh Basidiomycota yang digunakan sebagai jamur pangan ialah jamur merang (Volvariela volvaceae), jamur kuping (Auricularia auricula), dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Ganoderma sp. merupakan contoh Basidiomycota yang digunakan sebagai jamur obat.

Form filum Deutromycota merupakan kelompok cendawan yang belum diketahui proses reproduksi seksualnya. Reproduksi aseksual membentuk konidium. Contoh cendawan ini yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan ialah Fusarium, Curvularia, dan Cladosporium. Sedangkan yang digunakan dalam industri asam organik, antibiotik dan pangan ialah Aspergillus sp, Penicillium sp, dan Monilia sitophila. Bentuk simbiosis mutualistik antara fungi dan akar tumbuhan disebut mikoriza. Hifa cendawan mikoriza memperluas bidang penyerapan air dan nutrisi yang dilakukan oleh akar tumbuhan. Mikoriza terdiri atas atas ektomikoriza dan endomikoriza. Lumut kerak (likens) merupakan simbiosis mutalistik antara fungi (cendawan) dan algae (ganggang). Contoh lumut kerak ialah Graphis sp. dan Usnea dasipoga.

Sumber artikel : FUNGI (CENDAWAN) - Crayonpedia

Monday, May 23, 2011

Petunjuk penelusuran situs konsepbiologi.wordpress.com

Selamat datang di konsepbiologi.wordpress.com. Ini adalah catatanku yang berisi tentang teori biologi tingkat SMA yang meliputi kelas X, XI, dan XII.

Tujuan dari pembuatan blog ini adalah untuk memudahkan siswa untuk meningkatkan pemahaman mengenai pembelajaran yang diterima sewaktu di dalam kelas, karena pada situs ini saya hanya akan menampilkan konsep-konsep penting yang dapat digunakan sebagai catatan sewaktu menghadapi ulangan.

Situs ini dibagi menjadi 8 halaman (dapat Anda jumpai di bagian atas) yang dapat Anda gunakan sebagai penghubung untuk mencari informasi yang Anda Cari atau dapat pula Anda gunakan search bar dengan mengetikkan kata kunci yang Anda cari.

8 halaman itu adalah :

  1. Beranda : berisi tentang artikel yang baru saja saya posting, dengan urutan yang paling atas adlah artikel yang paling baru.

  2. About : berisi tentang sedikit informasi tentang diri saya

  3. Download : berisi link download materi yang terkait di setiap halaman artikel yang bisa Anda download secara gratis.

  4. Kelas X : berisi materi pelajaran kelas X

  5. Kelas XI : berisi materi pelajaran kelas XI

  6. Kelas XII : berisi materi pelajaran kelas XII

  7. Kisi-kisi : berisi kisi-kisi UAS, UTS mata pelajaran Biologi dari kelas X, XI dan XII SMA Don Bosco III Cikarang

  8. My Art : Berisi hasil kreatifitasku selain di bidang Biologi.


Semoga informasi di atas dapat membantu Anda dalam menelusuri apa yang Anda cari dalam situs ini. Akhir kata semoga blog sederhana ini bisa memberikan manfaat bagi murid-muridku di Don Bosco III pada khususnya dan pengunjung blog ini pada umumnya.

Sf. Eko Yulianto, S. Si

Sistem Kekebalan Tubuh (Imun)

Suatu bibit penyakit dapat masuk ke dalam tubuh manusia maupun hewan. Jalur yang mereka sukai untuk masuk ke dalam tubuh atau sel adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan dan kulit. Agar dapat menyebabkan suatu penyakit organisme patogen harus berada di dalam sel, jaringan atau organ target.

Peristiwa yang dialami oleh organisme patogen sebelum dapat menyerang sel target mereka harus melewati ketiga mekanisme pertahanan tubuh.Secara mudah, Mekanisme pertama harus melewati pertahanan fisik berupa kulit yang menutupi tubuh dan organ saluran pencernaan.

First line defence

Kulit termasuk barier pertama karena pada kulit mengalami proses keratinasi yang membawa sifat water resistant dan keras, selain itu kulit juga mengeluarkan keringat yang memiliki pH 3-5 dan lizozim yang bisa menghancurkan dinding sel bakteri.Pada saluran pencernaan terdapat HCl yang memiliki pH yang sangat rendah yang juga dapat menghancurkan sel bakteri.

Second line defence line

Namun mekanisme tersebut tidak selalu berhasil melaksanakan tugasnya dalam menjaga tubuh dari penyakit.Oleh karenanya tubuh membuat mekanisme barier kedua berupa barier tingkat seluler. Barier kedua tersebut berupa Sel penghancur.

sel penghancur yang :

pertama adalah monosit, yang dapat berubah bentuk menjadi makrofag yang memiliki sifat fagositosis.Monosit merupakan bagian dari sel darah, lebih spesifiknya yaitu salah salah satu macam sel dari sel darah putih. Sama seperti karakter dari sel darah putih, bahwa sel darah putih yang beredar di dalam pembuluh darah dapat melakukan diapendensis (kemampuan yang hanya dimiliki oleh sel darah putih untuk menembus pembuluh darah untuk pindah ke jaringan yang terinfeksi) melalui pembuluh kapiler.

http://www.youtube.com/watch?v=JnlULOjUhSQ&feature=player_embedded

kedua adalah neutrofil, merupakan sel darah putih yang memiliki karakter seperti monosit (fagosistosis) selain itu membebaskan histamin sebagai pemicu respon inflamantoris. Artinya selain dapat menghancurkan patogen neutrofil juga mampu memberi perintah untuk menghancurkan sel tubuh yang telah diserang oleh patogen agar tidak lebih luas menyebar.

ketiga adalah NKC-Natural Killer Cell, sel ini tidak menyerang mikrobia yang masuk akan tetapi menghancurkan sel yang sudah terinfeksi oleh virus. Mekanisme penghancuran sel tubuh dilakukan dengan membuat lubang pada membran plasma pada sel yang terifeksi dengan enzim perforin. Mekanisme iniakan menyebabkan sel yang dilubangi tersebut dibanjiri oleh air dan akhirnya sel tersebut pecah. NKC selain berfungsi menyerang sel yang telah terinfeksi, sel ini juga memiliki kemampuan untuk menyerang sel kanker.

Selain memiliki sel penghancur, tubuh juga memiliki protein penghancur berupa bahan kimia yang disebut sistem komplemen. Sistem ini tersusun kurang lebih 20 bahan kimia (protein yang berbeda) yang bersirkulasi secara bebas bersama darah.

Mekanisme sistem komplemen dalam menjaga tubuh dari serangan patogen adalah dengan membentuk agregasi dengan patogen (kompleks serangan membran) yang targetnya adalah membran plasma sama seperti NKC. kompleks serangan membran ini juga akan memicu respon antibodi.

Third line defence

barier ketiga ini digunakan ketika bibit penyakit lolos dari barier kedua, yaitu lolos dari makrofag. barier ketiga ini melibatkan respon imun spesifik karena melibatkan mekanisme antigen-antibodi, yang mana mekanisme satu macam antibodi spesifik untuk satu macam antigen.

Sebelumnya perlu diketahui bahwa antigen adalah senyawa kimia yang dapat merangsang respon imun/kekebalan tubuh.Dengan kata lain antigen adalah bibit penyakit. Sedangkan antibodi adalah zat yang dihasilkan oleh tubuh sebagai bentuk respon terhadap antigen.

Barier ketiga ini berupa limfosit,disebut dengan imunitas humoral karena mensekresikan antibodi ke darah dan cairan tubuh lainnya. Limfosit ada dua macam sel yaitu sel B dan sel T. Limfosit memiliki reseptor protein di permukaannya dan mengenali antigen dan langsung menanggapinya dengan sistem imun spesifik. limfosit sel B merespon dengan cara membentuk antibodi yang akan mengaktifkan sistem komplemen yang dirangsang oleh antigen dari patogen. Dalam kasus ini bagian yang dikenal dengan sisi determinan antigen berperan sebagai antigen yang berbeda. Sedangkan limfosit sel T tidak menghasilkan antibodi tetapi langsung menyerang sel tubuh yang ada antigennya.

Sel T melindungi tubuh dari infeksi virus dan kanker, membunuh sel yang tidak normal atau virus yang menginfeksi sel tubuh. Sekali sel T helper memulai respon, tahapan yang kompleks dimulai. Bagian proses ini adalah sekresi molekul regulator-sitokin/interleukin (atau limfokin jika disekresikan oleh limfosit).

macam-macam interleukin:

  • interleukin 1 : disekresi oleh makrofag dan diaktivasi oleh sistem sel T

  • interleukin 2 : disekresikan oleh sel T helper, untuk mengaktivasi T-sitotoksin.

  • interleukin 4 : faktor yang merangsang sel B, disekresikan oleh T sel digunakan untuk proliferasi dan perkembangan klon sel B


Interaksi sel pada respon T sel.

pada saat antigen makrofag memproses antigen asing, T sel-makrofag mensekresikan interleukin 1 yang menyebabkan pembelahan sel dan perbanyakan sel T. Ketika sel T pembantu sudah diaktifkan karena kehadiran antigen yang dikenali oleh sel T-makrofag, mereka mensekresikan sitokin yang perannya sebagai faktor stimulasi koloni makrofag. gamma interferon, sel T pembantu mensekresikn interleukin 2, yang merangsang perbanyakan sel T yang spesifik pada suatu antigen. (interlekuin 2 juga menytimulus sel B). sel T Sitotoksin dapat menghancurkan sel yang terinfeksi hanya jjika sel tersebut terdapat antigen asing bersama protein MHC-I.

teori : kebanyakan vertebrata memiliki glikoprotein yang disintesis oleh gen yang disebut MHC (Major Histicompability Complex). Glikoprotein yang dihasilkan oleh MHC adalah HLA (Human Leucocyte Antigen) yang berperan sebagai marker yang dapat membedakan sel tubuh dari sel asing (sistem ini dikenal dengan self_versus _nonself_recognition) yang dikenali oleh sel T.

MHC ada dua macam, MHC I yang hanya ditemukan pada sel yang memiliki nukleus, dan MHC II yang hanya ditemukan pada sel yang tidak bernukleus.(makrofag-sel ).

Sistem Reproduksi

Dalam mempelajari sistem reproduksi hal yang harus Anda kuasai adalah:




  1. Struktur dalam dan luar sistem reproduksi pria dan wanita.




  2. Kelenjar dan hormon yang terlibat




  3. Gametogenesis




  4. Siklus Menstruasi dan kehamilan




  5. Teknik yang mendukung program keluarga berencana




Mari kita pelajari konsep-konsepnya.


1. Struktur dalam dan luar sistem reproduksi pria dan wanita.



Pada prinsipya organ reproduksi manusia dibagi menjadi 2 bagian yaitu organ dalam dan luar. Pada pria organ luarnya meliputi penis dan skrotum sedangkan pada wanita meliputi Labium dan klitoris.Kita pelajari dari Alat reproduksi laki-laki terlebih dahulu.
Perhatikan gambar di bawah ini!Organ dalam pada Pria meliputi kelenjar dan saluran kelamin. Kelenjar yang terlibat dalam sistem reproduksi adalah hipofisis, testis dan kelenjar tambahan (prostat, cowper, vesika seminalis). Konsep yang penting dalam sistem reproduksi adalah fisiologisnya yang dapat menghasilkan sel kelamin. Pembentukan sel kelamin disebut dengan gametogenesis. Gametogenesis pada laki-laki disebut dengan spermatogenesis, terjainya di tubulus siminiferus. Proses ini diawali dengan hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis yaitu hormon LH dan FSH.LH dan FSH dihasilkan oleh hipofisis anterior dengan fungsi yang berbeda namun keduannya mendukung dalam spermatogenesis. LH akan merangsang sel Leydig yang berada di ruang interstitial tubulus siminiferus untuk menghasilkan testosteron. Testosteron ini berfungsi dalam mempengaruhi perkembangan sifat-sifat seks sekunder pria, memberikan feedback negatif melalui pituitari dan hipotalamus sehingga mengakibatkan penurunan sekresi luteinizing hormone (LH) dan menjaga fungsi kelenjar prostat dan vesikel seminalis serta merangsang spermatogenesis.

FSH dihasilkan juga oleh kelenjar hipofisis anterior, hormon ini berpengaruh terhadap sel-sel sertoli yang terletak di dalam tubulus siminiferus yang berfungsi untuk memberi nutrien bagi sperma yang sedang berkembang yang sangat mendukung spermatogenesis dari penyediaan bahan makanan bagi sperma. dan pelepasan sel sperma yang telah matur. Perhatikan gambar di bawah ini baik-baik untuk mempelajari fungsi FSH dan LH.



Saluran kelamin dimulai dari epididimis dan vas deferens yang berlanjut ke Vesika seminalis kemudian ke uretra. epididimis dan vas deferens merupakan saluran yang sama, hanya saja dibedakan berdasarkan posisinya terhadap testis. saluran yang menempel pada bagian testis disebut dengan epididimis sedangkan saluran lanjutan yang tidak menempel pada testis disebut dengan vas deferens. Epididimis berfungsi untuk pematangan sperma yang tersusun lah dibentuk di tubulus siminiferus.Saluran berikutnya adalah vesika seminalis. Dilihat dari katanya vesika berarti kantung, sedangkan seminalis dari kata semen. Jadi arti kata dari vesika seminalis adalah kantung semen. Semen sendiri dalam kaitannya dengan sistem reproduksi didefinisikan sebagai cairan yang telah berisi spermatozoa dengan dilengkapi kondisi yang sesuai untuk kehidupan spermatozoa. Hal ini berarti cairan semen merupakan tempat yang mendukung kehidupan spermatozoa.Dua  vesikula seminalis berkontribusi menghasilkan sekitar 60% dari volume air mani. Cairan dari vesikula seminalis itu tebal, kekuningan, dan basa. Cairan ni berisi lendir,gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi sperma), enzim coagulating, asam askorbat, dan regulator lokal bernama prostaglandin.Dalam perjalanannya, sperma diberi cairan (semen) yang dihasilkan oleh kelenjar prostat dan kantung mani (vesika seminalis).  Selain sebagai penghantar sperma, cairan ini juga berfungsi mempertahankan kondisi asam basa agar sperma bisa melawan  keasaman vagina, serta sebagai sumber energi  bagi pergerakan dan kehidupan sperma. Kelenjar prostat mengeluarkan produk-produknya langsung ke uretra melalui beberapa saluran kecil . Cairan ini tipis dan seperti susu; mengandung enzim antikoagulan dan sitrat (gizi untuk sperma). Kelenjar prostat menjadi sumber beberapa masalah medis umum pria atas usia 40. pembesaran prostat (non kanker) terjadi pada lebih dari separuh dari semua laki-laki dalam kelompok usia ini dan di hampir semua pria di atas 70.Setelah waktunya tiba maka semen akan melalui saluran selanjutnya yang disebut dengan uretra dan ureter sebelum dikeluarkan dari penis pada waktu ejakulasi.

Sekarang kita pelajari Alat reproduksi wanita.
Perhatikan gambar di bawah ini!



Untuk mempelajari fisiologis sistem reproduksi wanita Anda harus mengetahui terlebih dahulu anatomi sitem reproduksi wanita terlebihd dahulu. Kita pelajari dari dalam dahulu supaya lebih mudah. Letak organ terpenting dalam sistem reproduksi yang menjadi patokan adalah ketahui terlebih dahulu letak ovarium. Ovarium(pada gambar ovary) berada di ujung dari saluran reproduksi wanita. Di bagian tersebut tempat dihasilkannya ovum. Setelah dihasilkan ovum maka selanjutnya ovum akan bergerak menuju tuba fallopi untuk dibuahi. Jika terjadi pembuahan oleh sperma, zigot akan bergerak ke daerah uterus dan berkembang menjadi janin.

Uterus dalam bahasa indonesia diartikan sebagai rahim, rahim memiliki tiga lapisan diantara tiga lapisan tersebut yang penting untuk dibicarakan adalah lapisan endometrium. Lapisan ini penting dibicarakan karena merupakan sebuah daerah yang mendukung pertumbuhan janin dan target dari beberapa hormon utama. Oke anatomi sudah selesai selanjutnya kita masuki fisiologisnya.

Fisiologis sistem reproduksi dipengaruhi oleh kelenjar utama hipofisis yang mensekresikan FSH. Kunci dari pembelajaran ini diawali dari memahami kepanjangan FSH. FSH kependekan dari Folikel Stimulating Hormon diartikan dalam bahasa Indonesia saya artikan menjadi hormon yang merangsang perkembangan folikel. Artinya hormon ini bertanggung jawab terhadap perkembangan folikel.

Selanjutnya kuasai konsep Folikel.

  • Folikel adalah "kantung membran" yang dihasilkan oleh ovarium sebagai tempat pembentukan ovum. Jadi yang harus Anda pahami selanjutnya adalah bahwa ovum berkembang di dalam sebuah folikel.

  • Folikel juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan hormon dan bisa tumbuh dan berkembang. Hormon yang dihasilkan oleh folikel adalah estrogen.

  • Folikel, setelah ovum masak dan keluar akan berubah menjadi korpus luteum yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

  • Korpus luteum setelah tidak fungsional akan disebut sebagai korpus albikan dan menghasilkan estrogen dan progesteron dalam jumlah yang sangat sedikit.


Konsep selanjutnya adalah fase menstruasi.

  • Fase menstruasi dibagi dalam dua tahap dengan dasar pembatasannya adalah proses ovulasi bukan menstruasi. ovulasi yaitu tahap lepasnya ovum yang masak dari folikel atau ovarium. Ada dua tahap yaitu tahap pra ovulasi dan pasca ovulasi.

  • tahapan pra ovulasi merupakan rangkaian peristiwa sebelum terjadinya ovulasi, pada tahapan ini yang terjadi adalah peningkatan aktivitas folikel yang mengakibatkan perkembangan ovum dibawah pengaruh Folikel Stimulating Hormon (FSH). jadi pada intinya adalah aktivitas folikel maka nama lain tahapan ini adalah fase folikuler.

  • tahapan pasca ovulasi, adalah rangkaian peristiwa yang terjadi setelah ovum keluar dari folikel, dengan mengaiktkan konsep ini dengan konsep folikel maka dampaknya adalah folikel yang kosong disebut dengan korpus luteum yang memiliki kemampuan untuk menyekresikan hormon estrogen dan progesteron yang merangsang organ tubuh rahim hingga menstruasi. Karena hal itulah maka disebut dengan fase luteal dari kata luteum/ korpus luteum.


Setelah itu pelajari hubungan antar hormon

  1. Hubungan antara FSH dan Estrogen adalah negatif, Estrogen akan memberikan pengaruh umpan balik negatif terhadap FSH. Artinya yang semula FSH akan merangsang peningkatan sekresi Estrogen, ketika estrogen terbentuk akan menyebabkan penurunan sekresi FSH.

  2. LH akan aktif ketika kondisi FSH pada batas terendah (FSH dibawah pengaruh umpan balik negatif Estrogen).

  3. Di awal disekresikannya progesteron, progesteron akan meneka LH. Jika progesteron meningkat maka FSH akan disekresikan. (LH aktif saat FSH pada kondisi terendah, Estrogen menekan pengaruh FSH)


Untuk memahami hubungan di atas, kita langsung simulasi dengan proses siklus menstruasi normal yang terjadi pada seorang wanita. Pertamax perhatikan gambar dibawah ini.


Gambar tersebut memberikan informasi mengenai keadaan pertumbuhan dan perkembangan folikel, kondisi hormon-hormon yang terlibat, dan perkembangan dinding uterus(endometrium).

Mari kita bahas.


    • Pada hari pertama menstruasi(pendarahan), pada saat itu bersamaan folikel baru mulai terbentuk dan suhu wanita berada di sekitar 36 derajat celcius. Pembentukan folikel ini dibawah pengaruh FSH(estradiol), jadi kita dapat melihat bahwa antara hormon FSH dan LH yang mengalami peningkatang konsentrasinya adalah estradiol(FSH). Dengan Adanya FSH maka folikel yang mulai terbentuk akan mampu tumbuh dan berkembang dan peningkatan hormon LH dihambat.

    • Konsekuensi dari perkembangan folikel adalah folikel akan menghasilkan estrogen yang jika meningkat konsentrasinya dapat menghambat/menekan pengaruh dari FSH (FSH negatif feedback versus estrogen). dapat diamati pada grafik perbandingan hormon-hormon bahwa pada hari ke-7 dominansi estrogen mulai nampak dengan penurunan konsentrasi hormon FSH.

    • hormon FSH akan semakin berkurang pengaruhnya karena peningkatan hormon estrogen oleh folikel. hal ini terjadi hingga hari ke 12 dan 13. hingga menyebabkan kondisi FSH mencapai batas yang terendah. Kondisi ini memberikan kesempatan bagi LH untuk menunjukkan dominansi selama FSH dalam keadaan terendah. Ditunjukkan dengan grafik yang meningkat drastis.

    • Akibatnya maka ovulasipun terjadi, karena LH, akan tetapi ovulasi ini memberikan dampak negatif bagi progesteron dan FSH.  LH akan menyebabkan ovulasi maka folikel berubah jadi korpus luteum yang juga memiliki kemampuan mensekresi progesteron dan estrogen. Kehadiran progesteron ini menekan FSH dan LH sekaligus. dampaknya bagi endometrium akan semakin menebal dan kaya akan pembuluh darah.

    • Estrogen hanya mampu disintesis hanya dalam kurun waktu tertentu oleh korpus luteum jika tidak segera dibuahi. Hingga pada suatu saat yaitu hari ke-25, konsentrasinya menurun dan memberi kesempatan untuk FSH kembali menunjukkan pengaruhnya. dan akhirnya siklus berulang kembali.



Pada postingan berikutnya akan saya lanjutkan tentang gametogenesis dan macam-macam teknik yang mendukung program KB. Kali ini saya cukupkan sekian dahulu. terima kasih sudah membaca. jangan lupa like/pooling/commentnya ya. GBU

Sistem Koordinasi - sistem saraf

Sistem koordinasi didefinisikan sebagai sistem yang berfungsi dalam pengaturan aktivitas dan fisiologis tubuh baik yang disadari maupun tak disadari. Sistem ini melibatkan  3 sistem yaitu :

1. sistem saraf (Artikel  belum tersedia)

2. sistem indera (Artikel belum tersedia)

3. sistem hormon

Pada prinsipnya sistem ini dipegang oleh dua organ utama yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Di sini nanti akan dijelaskan mengenai morfologi, anatomi dan fisiologi yang berkaitan dengan otak secara mendetail dan begitu pula dengan sumsum tulang belakang.

 

Sistem Pernafasan

.......... sedang direkonstruksi

Sistem Pencernaan

 
Pada posting kali ini kita akan mempelajari tentang sistem pencernaan. KOnsep yang perlu dikuasai adalah :

1. Fungsi dari sistem pencernaan
Fungsi dari sistem pencernaan adalah menyederhanalan senyawa kimia kompleks menjadi bentuk yang paling sederhana sehingga dapat dimanfaatkan oleh tubuh sebagai sumber energi.

2. Proses pencernaan makanan pada manusia terjadi di luar sel, disebut pencernaan ekstrasekuler.

3. Macam-macam polimer yang terlibat dalam sistem pencernaan
Polimer yang terlibat dalam sistem pencernaan adalah
  • karbohidrat
  • portein
  • lipid
4. Lokasi polimer tersebut mulai dicerna dan enzim yang terlibat. untuk ini akan dibahas dalam konsep ke-4

5. Organ-organ yang terlibat dalam proses penyederhanaan polimer dan enzim yang dihasilkan.
organ yang terlibat adalah:

1. Mulut.
Di mulut dihasilkan enzim ptialin sehingga dapat memecah karbohidrat. jadi disinilah letak pertama kali karbohidrat dipecah.

strukutur gigi

gambar 1.struktur gigi manusia


2. Lambung.
Pada lambung akan dihasilkan

1.) Lendir Lambung
Dihasilkan oleh sel penghasil lendir

2.) Hormon Gastrin
Merupakan hormon yang merangsang lambung untuk menyekresi getah lambung.

3.) Getah Lambung
Di dalamnya terdapat bahan-bahan, sbb:

Asam Klorida (HCl),
merupakan cairang yang dihasilkan oleh sel parietal. Cairan tsb berfungsi untuk membunuh kuman, membuat lingkungan lambung menjadi asam, merangsang sekresi getah usus, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Pepsin,
yaitu enzim protease yang memecah protein menjadi pepton.
• Renin, yaitu enzim yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein). Renin biasanya dimiliki oleh mamalia berusia muda.

Lipase,
yaitu enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim tsb tidak dihasilkan oleh lambung tetapi oleh kelenjar saliva yang terakumulasi di dalam lambung.

Berikut ini gambar lambung untuk membantu meningkatkan pemahaman.

Gambar 2. Lambung dan lapisan jaringan penyusunnya[/caption]

 
gambar 3. Otot lambung

 
gambar 4. susunan bagian dalam organ lambung



3. Hati dan pankreas
gambar 5. Hati dan Pankreas

Konsep yang ingin saya sampaikan melalui gambar 5 adalah bahwa Hasil sisa metabolisme  dari hati akan di simpan di dalam kantung empedu (gallblader). kosnep selanjutnya adalah bahwa saluran empedu dan saluran pankreas bermuara pada tempat yang sama di usus halus. Baik kantung empedu maupun pankreas akan mengeluarkan sekretnya di usus halus.


3.1 Hati

Hati merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar, bobotnya dapat mencapai 2 kg. fungsinya adalah, sbb:
  • Mengasilkan empedu (bilus)
  • Tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah berupa glikogen
  • Menyerap unsur besi dari darah yang telah rusak
  • Tempat penyimpanan darah
  • Tempat pembentukan fibrinogen dan heparin
  • Mengubah provitamin A (karoten) menjadi vit. A dan provitamin D (ergosterol)
  • Detoksifikasi (menawarkan sifat racun) obat dan minuman alkohol
  • Tempat penghancuran sel darah merah
Empedu disimpan dalam kantong empedu sebelum masuk ke usus. Empedu bersifat basa sehingga menetralkan zat makanan bersifat asam yang keluar dari lambung serta membuat pH yang baik untuk kerja enzim pankreas dan enzim usus. Empedu juga mengandung garam empedu yang membantu proses hidrolisis lemak di usus.

3.2. Pankreas

Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan menghasilkan enzim. Peran pankreas sebagai kelenjar eksokrin adalah menghasilkan getah pankreas yang mengandung berbagai zat, yaitu sbb:

a. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
Bermanfaat untuk menetralkan keasaman isi usus dan menaikkan pH-nya menjadi sekitar 8.

b. Amilase pankreas (disakarase)
Yaitu enzim yang berperan untuk memecah pati menjadi campuran maltosa dan glukosa. Beberapa jenis amilase pankreas antara lain:
  1. Maltase, berfungsi memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa.
  2. Sukrase, berfungsi memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
  3. Laktase, berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
c. Lipase pankreas (steapsin)
Yaitu enzim yang menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserida.

d. Protease (peptidase)
Yaitu enzim pemecah protein. Getah pankreas mengandung 3 jenis protease, yaitu tripsinogen, kimotripsinogen, dan karboksipeptidase.

e. Nuklease
Yaitu enzim yang menghidrolisis asam nukleat (ARN dan ADN) menjadi komponen nukleotida.

4. Usus (Intestinum)

intestinum
gambar 6. Usus
Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri. Manusia mempunyai 2 macam usus, yaitu usus halus (insentium tenue) dan usus besar (insentium crassum).

5.1.Usus Halus

Pada bagian ini polimer yang berlum menjadi monomer akan disederhanakan menjadi monomer. Dan di sinilah semua monomer diserap. Usus halus mempunyai panjang ±8,5 m. Pada dindingnya terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan getah usus, disebut kelenjar Lieberkuhn.

Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu:

• Duodenum (usus 12 jari)
Bagian depan usus halus dengan panjang kira-kira 25 cm, berbentuk U, dan menjadi muara saluran empedu serta pankreas.

• Jejenum (usus kosong)
Bagian kedua usus halus dengan panjang kira-kira 7 m.

• Ileum (usus penyerapan)
Bagian terakhir usus halus dengan panjang kira-kira 1 m.

5.2. Usus Besar (Kolon)

Kolon manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden), melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus. Dalam rektum terdapat otot yang berfungsi untuk menahan turunnya feses ke anus, disebut katup Houston.

Antara usus halus dan usus besar dipisahkan oleh klep yang disebut ileosekum yang berguna untuk mencegah makanan agar tidak kembali ke usus halus. Pada ujung ileosekum terdapat apendiks (umbai cacing; usus buntu). Kolon menyerap kembali air dan garam yang berasal dari zat-zat buangan dari usus halus.

Usus besar mengandung popolasi bakteri. Hasil fermentasi berupa asam organik, gas metan, dan hidrogen. Sisa proses pencernaan dibuang melalui anus.

Ringkasan dalam gambar:
diagram skematis sistem pencernaan
Gambar 7. Diagram skematis sistem pencernaan





pencernaan lemak, karbohidrat, protein gambar ini menjelaskan tentang lokasi dan perkembangan proses penguraian makanan dan enzim yang terlibat[/caption]
(gambar pada bagian ringkasan diambil dari Campbell, et.al 9th edition)

Animasi


Download


Posting Lainnya;

SEMESTER I
  1. Sitologi
  2. Anatomi dan morfologi tanaman
  3. Anatomi dan morfologi hewan
  4. Sistem gerak pada manusia
  5. Sistem peredaran pada manusia (sirkulasi)
tema spesifik : Jaringan ikat
 
SEMESTER II
  1. sistem pencernaan (ingesti)
  2. Sistem pernafasan (respirasi)
  3. Sistem pengeluaran (ekskresi)
  4. Sistem koordinasi
  5. Sistem perkembang-biakkan (reproduksi)
  6. Sistem kekebalan tubuh ( imun)

Sistem Gerak Pada Manusia

.......... sedang direkonstruksi

Anatomi dan morfologi hewan

daftar link :
1. Jaringan epitel (under reconstruction- u.r)
2. jaringan ikat
3. jaringan saraf (under reconstruction- u.r)
4. jaringan otot (under reconstruction- u.r)

Anatomi dan morfologi tanaman

Pada materi ini konsep yang perlu dipelajari adalah:

  1. Jaringan tanaman ada dua macam yaitu jaringan primer dan sekunder.

  2. Jaringan sekunder adalah hasil dari pertumbuhan sekunder sedangkan yang disebut jaringan primer adalah hasil dari pertumbuhan primer. Ciri jaringan primer mengalami pertumbuhan memanjang sedangkan pertumbuhan sekunder mengalami pertumbuhan membesar.

  3. Bahwa semua jaringan tumbuhan berasal dari jaringan meristem. Jadi perlu dipelajari mengenai macam, letak dan karakter jaringan meristem.

Sitologi

Sitologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel.Jadi pada postingan kali ini kita akan membahas tentang sel. Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang sel, kita harus tahu dulu definisi yang benar.

Sel pada istilah biologi, pertama kali diperkenalkan oleh Robert Hooke ketika dia menemukan ruang-ruang kosong pada sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Dari sekian definisi yang ada, definisi yang paling saya sukai mengenai sel adalah definisi yang menyatakan bahwa sel adalah kesatuan

Ekosistem

................... sedang dalam rekonstruksi

Keanekaragaman Hayati

................... sedang dalam rekonstruksi

Animalia

Secara umum animalia adalah kelompok organisme multiseluler, eukariotik, dan heterotrop.

Kingdom ini dapat dibagi menjadi 9 filum berdasarkan 4 perbedaan dasar. Perbedaan yang pertama akan membagi kindom animalia menjadi dua kelompok besar yaitu berdasarkan ada tidaknya jaringan. Animalia yang tidak memiliki jaringan hanyalah porifera, sedangkan ke delapan lainnya memiliki jaringan. kelompok hewan yang memiliki jaringan disebut eumetazoa sedangkan yang tidak memiliki jaringan disebut parazoa.

[caption id="attachment_506" align="alignleft" width="550" caption="pohon fiologeni animalia"]dasar klasifikasi animalia[/caption]

Selanjutnya dengan dasar perbedaan yang kedua 8 filum yang tersisa dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Dengan dasar simetri tubuhnya dan jumlah lapisan tubuh, maka coelenterata dapat dipisahkan dari ketujuh kingdom lainnya. Coelenterata memiliki karakter simetri tubuh radial dan diploblastik(dua lapisan tubuh). Hewan yang memiliki simetri tubuh radial disebut radiata.

Perbedaan yang ketiga yaitu ada tidaknya rongga tubuh akan membagi 7 filum menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok tak berongga dan kelompok yang berongga. Kelompok animalia yang tidak memiliki rongga disebut aselomata. Dengan dasar ini maka akan memisahkan platyhelmintes dari filum yang lain.

Sekarang perhatikan gambar di atas  pada angka 3 (dasar klasifikasi ketiga) pada percabangan di atasnya tidak menjadi dasar perbedaan karena pembagian tersebut hanya percabangan dari ada rongga atau tidak. Pada percabangan yang memiliki rongga ada dua tipe rongga yaitu rongga semu dan rongga sejati.

Sebelum membicarakan tentang rongga sejati dan tak sejati perlu dipahami dahulu yang dimaksud dengan rongga pada pembicaraan ini. Jadi yang dimaksud rongga di sini adalah ruangan yang terbentuk dari lapisan mesoderma. Perhatikan gambar berikut ini.

[caption id="attachment_511" align="alignleft" width="329" caption="rongga tubuh"]rongga tubuh[/caption]

Pada hewan tripoblastik  terdapat 3 lapisan tubuh yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm. jika semua rongga dilapisi oleh mesoderma maka rongga tubuhnya disebut rongga sejati(gambar c) sedangkan jika rongga yang terbentuk dibatasi endoderm dan mesoderm maka disebut dengan pseudoselomata (gambar b).

Berdasarkan perbedaan diantara tipe rongga tubuh semu dan sejati maka nematoda/nemathelminthes dapat dipisahkan dari kelompok yang rongga sejati. Dengan dipisahkannya nematoda maka tersisa 6 filum yang masih berkelompok.

5 filum tersebut dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan perkembangan pembentukan lubang pertama menjadi anus atau menjadi mulut. Jika perkembangan embrio, lubang pertama menjadi mulut maka akan dikelompokkan ke dalam protostomata yang meliputi filum anelida, molusca, dan arthropoda, Jika perkembangan dalam embrio lubang pertama berkembang menjadi anus disebut deuterostoma yang meliputi filum Echinodermata dan chordata.

Silahkan Pelajari lebih detail setiap filum dari kingdom animalia dihalaman yang berbeda melalui link di bawah ini :

1. Porifera

2. Coelenterata

3. Platyhelminthes

4. Nemathelminthes

5. Annelida

6.Molusca

7. Arthropoda

8. Echinodermata

9. Chordata

Plantae

................... sedang dalam rekonstruksi

Fungi

Klik untuk download

Lembar kerja siswa fungi

2. VIRUS, EUBACTERIA, ARCHAEOBACTERIA DAN PROTISTA

2.1. VIRUS

2.2. EUBACTERIA

2.3. ARCHAEOBACTERIA

2.4 . PROTISTA

sedang dalam proses rekonstruksi

Kisi-kisi UAS kelas XI IPA tahun ajaran 2010/2011

Berikut ini kisi-kisi ulangan akhir semester kelas XI IPA untuk tahuun ajaran 2010/2011. Sadarilah bahwa saya pernah mengajarkan ini pada kalian,  

Pada soal no:
1. ingin menunjukkan pada kalian mampu membedakan organ yang terlibat dalam proses pencernaan mekanik dan kimia.

2. ingin menunjukkan bahwa dalam pencernaan makanan dibagi menjadi dua kelompok besar yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu makronutrien dan mikronutrien

3. agar kalian mengetahui perbedaan kelenjar pencernaan dan saluran pencernaan

4.  ingin menunjukkan bahwa karbohidrat, protein, dan lemak memiliki fungsi khas masing-masing

5.  agar kalian mampu membedakan ciri organ-organ pencernaan

6.  - - - terlalu mudah untuk disebutkan----

7. agar kalian mengetahui macam-macam udara pernafasan

8. agar kalian mampu menyebutkan alat-alat pernafasan pada manusia

9.  agar kalian dapat menunjukkan letak-letak pertukaran udara pernafasan ataupun mekanismenya

10.  ---

11. agar kalian memahami fungsi organ-organ pernafasan

12. penyakit pada pernafasan

13. pahmilah dengan baik anatomi ginjal (bukan anatomi nefron)

14. agar kalian bisa menganalisis disfungsi ginjal 

15. Agar kalian bisa menyebutkan proses pembentukan urine pada nefron

16. Penyakit pada sistem ekskresi

17. agar kalian bisa mencari hubungan antara  hati, sistem ekskresi dan sistem peredaran darah

18. - - - 

19 . menganalisis pernyataan yang benar mengenai urine

20. agar kalian bisa menyebutkan anatomi neuron dengan benar

21.  agar kalian mampu membedakan antara gerak refleks dan gerak biasa

22. kelenjar, fungsi, dan lokasi dalam kaitannya dengan sistem koordinasi

23.  membedakan anatomi mata, dan fungsinya (detail lho)

24. pelajarilah mengenai apa saja yang terlibat dalam proses ovulasi

25. ceritakanlah mengenai proses mendengar

26. hapalkan dengan baik 12 pasang saraf cranial dan tipenya sensorik atau motorik

27. pelajari Anatomi sistem reproduksi wanita dan fungsinya

28. pelajarilah semua yang terkait dengan spermatogenesis

29.  Jangan hapalkan tetapi pahami  siklus menstruasi dengan mempelajari grafik dan kaitkan dengan hormon yang terlibat beserta masing-masing karakter hormonnya.

30 dan 31  . hormon pada wanita yang berkaitan dengan sistem reproduksi baik fungsi dan targetnya

32. pelajari spermatogenesis dan hormon-hormonnya

33. teknik kontrasepsi yang dapat dilakukan pada pria dan wanita

34. kaitan fungsi kulit dan sistem imun

35. ---

36 dan 40.  Bedakanlah sistem kekebalan aktif, pasif, alami, dan buatan. ingatlah mengenai definisi aktif dan pasif  juga bedakan alami dan buatan juga contohnya

37.pelajari sistem yang terjadi pada mekanisme kekebalan spesifik (sel dan antibodi yang terlibat)

38. pahamilah mekanisme tubuh mendapatkan kekebalan.

39.  ingin menunjukkan bahwa sel limfosit bermacam-macam.

Selamat belajar dan memahami jangan menghapalkan tapi biasakanlah memecahkan kehidupan dengan dasar teori tersebut. Lupa itu biasa, paham itu luar biasa. Apakah kalian paham kita akan ketahui di essay. Good Luck!!